Kamis, 02 Juni 2011

kinanti yang hilang part 2

Aku terbangun dari tidurku dengan tubuh dibanjiri peluh. "Mimpi ini lagi" gerutuku dalam hati.
"Siapa kinanti itu?? aku seperti mengenalnya dalam mimpiku. tapi tak pernah mengenalnya secara nyata." demi mengembalikan kesadaranku secara utuh. kugapai handuk di depan kamar mandi dan merasakan permainan air membasahi sekujur tubuhku. air selalu membangkitkan semangatku untuk melakukan aktivitas. air juga yang mengingatkanku pada kenangan pahit 5 tahun silam ketika aku masih berada di aceh. kenangan itu tak pernah pupus dalam ingatanku. betapa tidak, peristiwa 5 tahun silam telah merenggut jutaan jiwa yang aku kenali dan aku sayangi. keluargaku, tetanggaku, guru-guruku, dan sahabatku, Nindya. kesendirian selalu membuat ku merasa sepi dan tak berguna. "akh, kenangan itu selalu membuka luka yang begitu menyakitkan."
setelah selesai bermain air. aku melanjutkan kegiatan pagiku, sarapan. sepiring nasi goreng dengan telurmata sapi yang setengah matang cukup mengenyangkan perutku.
entah mengapa hatiku tertarik membaca koran di pojok ruangan. sudah berapa lama aku tak membaca berita? rasanya lama sekali. semenjak rasa trauma itu menjalar aku tak pernah mau mengetahui kabar apapun. koran ini lusuh sekali. kulirik tanggal penerbitannya. 2 tahun yang lalu? waw, cukup lama juga ini koran.

iseng kubaca beberapa halaman dan aku menemukan suatu yang menarik perhatianku. Permata yang tenggelam. begitu judul yang kubaca. mengisahkan seorang gadis muda yang tinggal di rumah sakit jiwa setelah peristiwa tsunami aceh. Apa?? Tsunami aceh?
kenapa lagi-lagi selalu berita tentang tsunami aceh. langsung kulipat koran itu dan aku pergi. sudah cukup kenangan itu kukubur dalam-dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^