Selasa, 29 Mei 2012

Pemimpin



Aku tidak ingin berjalan di depanmu. Karena aku bukanlah pemimpinmu.
Aku tidak ingin berjalan di belakangmu. Karena aku bukanlah pengikutmu.
Aku hanya ingin berjalan di sampingmu. Karena aku ingin menjadi temanmu.

Tulisan itu aku baca di leaflet yang disebar temanku dalam pemilihan ketua HMJ beberapa tahun yang lalu. Aku langsung terkagum dengan kata-katanya. Aku setuju. Sangat setuju.
Bagiku pemimpin bukanlah mereka yang selalu berada di depan. Koar-koar masalah kehidupan ini terlalu berat dihadapi. Pemimpin bukanlah mereka yang di depan yang selalu menyuruh ini- itu dan bersikap dialah segalanya. Pemimpin juga bukan mereka yang berkuasa seolah kerajaan masih berlaku dalam kehidupan. Apalagi mereka yang merasa memiliki rakyat atau hamba sahaya yang ternyata fana.

Pemimpin adalah orang yang siap lelah. Siap dicecar demi membela “sahabatnya”. Pemimpin adalah yang selalu berjalan beriringan. Tidak di depan apalagi di belakang. Siap memapah dan merangkul di saat kalah.

Itulah pemimpin ideal bagiku. Dan, di sinilah aku berdiri. Mencoba menjadi pemimpin. Buat diriku dan kehidupanku. Aku tidak ingin menjadi pemimpin dalam catatan sejarah keorganisasian karena aku takut menjadi jumawa. Aku takut lupa ada hal-hal yang lebih berharga. Aku hanya ingin menjadi teman semuanya. Menjadi teman dari smeua orang yang aku kenal dan mengenalku.

Aku bisa memimpin tanpa menjadi pemimpin. Aku bisa menggerakan tanpa berdiri di depan. Yang terpenting adalah aku bisa membuat kehadiranku membahagiakan orang2 disekitarku.

Selasa, 22 Mei 2012

Perawatan Rambut Untuk Wanita Berjilbab





Beberapa masalah yang kerap dikeluhkan wanita berjilbab adalah rambut berketombe dan rontok. Maka dari itu, kita harus memberikan perawatan rambut lebih ekstra. Berikut ini beberapa tips perawatan untuk kamu yang mengenakan jilbab agar rambut dan kulit kepala tetap sehat.

KENALI TIPE RAMBUT KAMU

Pastikan kamu mengenakan jilbab ketika kondisi rambut dalam keadaan kering. Rambut yang lembap dan berminyak menjadi tempat favorit jamur penyebab ketombe loh. Gunakan conditioner hanya di daerah ujung rambut. Selain menghindari meningkatnya kadar kelembapan rambut kamu, fungsi conditioner juga untuk mengatasi rambut kering yang rapuh.

Selain ketombe, masalah umum rambut kering adalah kerontokan. Rambut yang kering, ketika bergesekan dengan kain jilbab akan rontok. Solusinya, gunakanlah shampo untuk rambut kering, dan creambath secara teratur. Jangan lupa gunakan jilbab dengan bahan halus yang tidak terlalu keras menggesek rambut.

Hindari penggunaan jilbab dalam keadaan rambut basah. Pertama, rambut yang basah lebih rapuh daripada rambut kering. Terlalu banyak gesekan pada rambut basah bisa mengakibatkan mudah rontok. Kedua, rambut yang lembab tertutup menjadi tempat favorit munculnya ketombe. Ketiga, rambut basah yang menjadi lembap saat ditutup dengan kain bisa menyebabkan bau tidak sedap saat jilbab Anda dibuka. Jika terburu-buru, gunakan hairdryer untuk mengeringkan rambut.

CARA MENGGUNAKAN JILBAB

Gunakan jilbab berbahan mudah menyerap keringat dan memiliki pori-pori besar. Gunakan pula lapisan dalam jilbab yang tidak terlalu sempit dan menekan rambut. Pilih lapisan dalam yang nyaman dengan bahan yang tidak membuat kulit kepala mudah panas. Beri ruang untuk rambut dan kulit kepala bernapas. Sirkulasi udara yang baik, bisa membantu membuat rambut dan kulit kepala lebih sehat.

Hindari juga mengikat jilbab di bagian leher yang akan menghambat sirkulasi udara ke kepala. Sirkulasi udara yang baik akan membuat rambut dan kulit kepala lebih sehat.

Perhatikan warna jilbab yang kamu gunakan. Hindari jilbab yang berwarna gelap. Jilbab berwarna gelap menyerap panas secara maksimal dan memicu produksi keringat yang membuat rambut lembab. Gunakan warna terang lebih sering dan bahan yang mudah menyerap keringat agar kulit kepala lebih sehat.

PERAWATAN

Jangan lupa menjaga kebersihan dan membersihkan rambut dan kulit kepala secara teratur minimal 2x sehari. Kenali shampo yang tepat untuk jenis rambut Anda untuk hasil yang maksimal. Shampo yang memiliki ekstrak lidah buaya membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit rambutmu.

Setiba di rumah, lepas jilbab Anda untuk memberi kepala kesempatan untuk bernapas. Ritual kecil yang simpel ini berpengaruh besar pada kesehatan rambut Anda. Memberikan udara segar pada rambut bisa membantu mengurangi kelembapan kulit kepala yang bisa menyebabkan kerontokan dan ketombe.

Selain itu, usahakan untuk tidak mengikat rambut terlalu ketat saat mengenakan jilbab. Tarikan yang kuat pada kulit kepala bisa membuat rambut rapuh. Pilih pengikat rambut dengan bahan yang lembut untuk mengurangi ketegangan saat mengikat rambut. Gunakan penjepit rambut untuk membantu menjaga kerapihan rambut.

Kesehatan rambut Anda sangat bergantung pada seberapa besar usaha untuk menjaganya. Untuk membuat rambut sehat dari dalam, jangan lupa konsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B-6, B-12, asam lemak omega-3, zinc, protein, dan vitamin C. Makanan seperti ikan salmon, kacang-kacangan, tiram, sayur bayam serta pisang bisa membantu menambah nutrisi rambut secara alami.

Rabu, 09 Mei 2012

Biar Kalian Bisa Ikut Nyanyi ^^


All We'd Ever Need -Lady Antebellum-

Boy it’s been all this time,
and I can’t get you off my mind,
and nobody knows it but me.
I stare at your photograph,
still sleep in the shirt you left,
and nobody knows it but me.
Everyday I wipe my tears away,
so many nights I’ve *prayed for you to say.
(Chorus)
I should have been chasing you,
I should have been trying to prove,
that you were all that mattered to me,
I should have said all the things,
that I kept inside of me and maybe,
I could have made you believe,
that what we had was all we’d ever need.
My friends think I’m moving on,
but the truth is I’m not that strong and nobody knows it but me.
And I’ve kept all the words you said,
in a box underneath my bed,
and nobody knows it but me.
But if you’re happy I’ll get through somehow,
but the truth is that I’ve been screaming out.
(Repeat Chorus)
It was all we’d ever need.
Oh, thought it was all we’d ever need.
I should have been chasing you,
You should have been trying to prove,
that you were all that mattered to me,
you should have said all the things,
that I kept inside of me and maybe,
I maybe you could have made me believe,
that what we had was all we ever need.

Belajar Memahami Sebuah Kesempatan


Sepuluh bulan yang lalu (dua hari sebelum perayaan hari ulang tahunku yang ke-19), kata orang aku telah menyia-nyiakan kesempatanku yang paling berharga. Kesempatan menginjakan puncak tertinggi di pulau jawa. Puncak gunung semeru yang dikenal dengan nama puncak mahameru. Puncak yang AKAN menjadi kado ulang tahunku dalam perjalanan hebat pertama kalinya. Puncak yang sudah menjadi bunga tidurku dan teman anganku setiap waktunya. Di perjalanan menuju kado terindah itu pulalah, aku telah menorehkan luka yang mendalam. Kakiku berhenti dan tak dapat digerakan dalam radius 50 meter menuju puncak. Jarak yang begitu singkat bukan?? Bahkan terlalu singkat jika dibandingkan dengan perjalanan menuju 50 meter sebelum puncak ini. Aku telah melangkah ribuan meter dari dataran rendah menuju tempat kakiku tak mampu digerakan. Apa yang terjadi dengan kakiku? Terkilirkah? Patahkah? Sakit yang seberat apa hingga aku memutuskan untuk kembali meniti jalan turun?

Aku tak tahu apa yang terjadi hingga aku merasa kesepian yang mendalam. Aku kehilangan orang yang kusayang saat itu. Aku kehilangan sahabatku yang saat itu berjalan meninggalkan diriku sendiri dengan pacarnya. Padahal aku sangat membutuhkan pegangan tangannya. Semangat yang membara seperti pertama kali kami mengucap janji akan menginjakan puncak Mahameru bersama. BERSAMA. Ya, sudahlah itu mungkin sudah berlalu walau aku masih belum mau atau tepatnya belum mampu menginjakan kakiku kembali di salah satu gunung favoritku itu. Takut mengenang masa yang menyakitkan mungkin. Hingga aku membaca sebuah novel karangan Mas Tere Liye. "Senja Bersama Rosie", salah satu buku Tere Liye yang diterbitkan tahun 2008 dengan jumlah 462 halaman. Beginilah cuplikan sinopsisnya,

Senja Bersama Rosie bercerita tentang Tegar Karang, seorang pria yang "harus" membatalkan pertunangannya untuk menemani Rosie dan anak-anaknya, yang secara tragis kehilangan suaminya akibat tragedi bom Bali II.

Rosie merupakan sahabat masa kecil Tegar. Menghabiskan dua puluh tahunnya bersama Rosie, sudah barang tentu menimbulkan perasaan yang berbeda di hati Tegar terhadap Rosie. Sayangnya Tegar kalah cepat. Adalah Nathan, seorang sahabatnya yang lain, yang berhasil mendapatkan cinta Rosie. Padahal Nathan dan Rosie baru saling kenal selama dua bulan. Dalam dua bulan pula Nathan menyatakan perasaannya kepada Rosie. Dua bulan yang setara dengan dua puluh tahun Tegar.


Tegar yang patah hati, memutuskan menghilang dari kehidupan dua sahabatnya itu. Selama lima tahun menenggelamkan dirinya dalam dunia kerja, melewatkan malam-malam dengan mimpi menyesakkan, berusaha mengenyahkan Rosie dari pikirannya, hingga satu hari tanpa disangka Rosie, Dani dan dua kuntum bunga mereka berdiri di pintu apartemennya.


Kedatangan Rosie dan Nathan di apartemen Tegar menjadi titik awal tersambungnya kembali persahabatan mereka. Tahun demi tahun berlalu. Tegar pun sudah menemukan tambatan hatinya -seorang ahli physiotherapy bernama Sekar- yang rencananya akan dinikahinya setelah lima tahun mereka berhubungan. Sayangnya tragedi bom Bali II merusak segala rencana.


Awalnya Tegar menyangka ia hanya perlu menunda pertunangannya dengan Sekar. Namun rupanya kondisi Rosie lebih parah dari dugaan. Dua minggu penundaan pertunangan berubah menjadi dua tahun. Selama dua tahun itu pula Tegar menjalani kehidupan barunya di Gili Trawangan. Melanjutkan usaha resort yang ditinggalkan Nathan dan Rosie dan mengurus empat buah hati mereka, tanpa mengetahui kalau di ibukota sana seorang perempuan menantinya dengan setia.


Tepat di hari Rosie diijinkan keluar dari rehabilitasi, Tegar bertemu kembali dengan Linda -mantan sekretaris sekaligus sepupu Sekar-. Melalui Linda-lah Tegar diingatkan kembali akan sebuah harapan yang pernah ia berikan pada seorang perempuan. Harapan yang membuat perempuan itu harus melewati dua tahun malam-malam penuh penantian. Apakah setelah Rosie sembuh Tegar masih sanggup memenuhi janjinya kepada Sekar? Benarkan setelah lima belas tahun cinta Tegar kepada Rosie bisa tergantikan?

Dari buku inilah aku belajar makna kesempatan. Aku belajar makna keputusan. Aku belajar memahami kondisi "bodohku" sepuluh bulan yang lalu. Keputusanku yang selalu dianggap semua orang adalah keputusan terbodoh yang pernah ada menjadi indah bagiku dan hidupku. Malah akan menjadi bodoh ketika aku tetep melanjutkan perjalanan ke puncak. Dari sepenggal kalimat inilah aku belajar memahami semuanya.

"Hanya butuh lima belas menit untuk tiba di puncaknya, Mas Tegar.... Dan aku bisa berfoto, bilang ke semua orang dengan perasaan bangga bahwa aku pernah menaklukkan puncak Jaya Wijaya. Tetapi aku memilih untuk tak melakukannya... Justru semua itu lebih menyenangkan saat dikenang dengan: aku pernah punya kesempatan menjejak puncak itu, mudah sekali menyelesaikan sepotong sisanya, tapi aku memutuskan untuk cukup.... Tidak perlu hingga ke atasnya.... Memutuskan kembali.... memutuskan hanya menerka-nerka seperti apa rasanya saat tiba di puncak...."

"Percaya atau tidak, membayangkan seperti apa hebatnya perasaan di atasnya akan jauh lebih hebat dibandingkan kalau aku benar-benar tiba di sana, bukan? Bisa jadi aku kecewa setelah benar-benar tiba di sana, ternyata semua itu tidak sehebat yang kubayangkan...Tetapi dengan mengurungkan menjejaknya walau tinggal selangkah, semua itu akan membuat kenangan, bayangan dan pengharapan itu tetap sakral...Tetap hebat seperti yang kubayangkan..." 

Sepenggal kalimat itulah yang mengajarkanku arti CUKUP. Ya, perjalananku cukup sampai 50 meter sebelum puncak. Semua itu sudah menjadi kado terindah buatku yang akan menginjakan usia 19 tahun. Mungkin sebagian dari kalian masih mengerutkan keningnya memahami pemikiranku akan arti cukup. Bagaimana bisa dikatakan cukup ketika tinggal selangkah lagi bahkan hanya sepersekian persen langkah kalian akan menggapai kesuksesan namun kalian berhenti???

Biar kujelaskan dengan contoh yang lebih mudah kalian pahami. Suatu ketika, kalian merencanakan perjalanan ke sebuah pantai yang memiliki beragam keindahan. Penduduk sekitar mengatakan, di sepanjang garis pantai ini memiliki sepuluh pantai yang indah. Kamu dengan riang dan semangat menggebu-gebu menjejakan kakimu di hampir semua pantai hingga kamu terpaku menatap pantai yang kesembilan. Lidahmu kelu untuk sekedar mengatakan "WOW". Tiga huruf saja memang tapi sulitnya melebihi ujian skripsi. Bukan karena apa-apa tapi karena di antara kesembilan pantai yang kamu lihat inilah yang terindah. Sekelebat otakmu berpikir bahwa pantai yang selanjutnya pasti lebih indah dari pantai yang mampu membuat lidahmu kelu ini. Itu semua dikarenakan keindahan pantai sudah menjadi tangga keindahan dalam otakmu. Semakin dijelajahi akan semakin indah. Tapi apa yang kamu dapat ketika kamu sudah menjejakan kakimu di pantai yang terakhir?? Senyuman? Lidah yang kelu? Mata yang menatap tanpa kedipan?? Kamu hanya memandang nanar. Keindahan yang sudah kamu deskripsikan jauh di dalam otakmu tak tervisualisasikan dalam matamu kala itu. Hanya kekecewaan dan itulah maksud sebenarnya. Kamu diminta untuk mencukupi perjalananmu di pantai kesembilan. Agar kamu tidak kecewa.


Itulah alasan mengapa aku berhenti dan kembali turun. Semua sudah cukup indah bagiku walaupun hanya berada di 50 meter sebelum puncak. Dan semua menjadi lebih indah ketika aku mengirimkan secarik surat kepada sahabatku mengenai perasaanku.

Kami menjadi lebih memahami satu sama lain...
Kami menjadi lebih mengingatkan satu sama lain...
Dan kami menjadi lebih menyayangi satu sama lain...


#Kesalahan itu pasti ada tapi bagaimana kalian menyikapi kesalahan teman kalian itulah rahasianya.#

untaian kata



Gue gak bohong sungguh. Gue memang ingin mengatakan sesuatu sama lo pas hari ulang tahun lo. Andai saja lo bisa meyakinkan gue bahwa keputusan untuk pulang adalah yang terbaik maka gue akan pulang. Tapi sayang lo sama sekali gak bisa memberikan gue keyakinan. Gue sekarang mengerti kenapa persahabatan dawai bisa berantakan, gue sekarang mengerti kenapa dulu Gebi bisa mengkhianati persahabatn kita dengan memfitnah gue dari belakang. Menurut gue itu semua muncul karena rasa tidak biasa yang hadir ketika gue berada di tengah-tengah antara lo berdua. Itu semua muncul karena rasa perhatian yang terbagi dua. Gue menggantikan posisi Tania di tengah lo berdua. Di situlah muncul rasa kesedihan yang teramat dalam sehingga dia mampu melakukan hal yang tak semestinya dilakukan. Kini gue paham, karena gue merasakan itu semua. Gue merasakan perasaan Gebi pada saat itu. Perasaan tidak biasa dan perhatian yang terbagi. 7 tahun kita bersama bahkan jarak tak pernah menjadi penghalang persahabatan kita selama ini. Bahkan sampai nyokap gue hapal di luar kepala bahwa perjalanan gue dihabiskan bersama lo. Tapi sungguh seperti kata pepatah, semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin kencang pula angin yang berhembus. Seperti itulah yang terjadi sekarang. Gue merasakan cobaan yang teramat berat pada persahabatan kita yang telah lama terjalin. Gue harus membiasakan diri untuk terbiasa dengan kehadiran orang baru. Gue harus terbiasa melihat lo menoleh dua kali di dalam bioskop. Gue harus terbiasa mengendarai motor sendiri dan berjalan di depan atau di belakang kalian berdua. Gue harus terbiasa lo lebih memilih dia daripada gue walaupun ini bukanlah sebuah pilihan. Yang lebih harus gue terima adalah kita terpisah saat kita ingin menggapai puncak yang kita impikan dari 6 tahun lalu. Gue mencoba menunggu lo kala di awal pendakian hingga ke tengah tapi saat mencapai puncak gue  lihat lo sama sekali tidak menoleh ke belakang. Gue butuh pegangan lo walaupun gue tahu kita sama-sama lemah. Tapi lo terlalu sibuk dengan keadaan lo sendiri yang gak bisa gue sentuh. Gue mau memanggil nama lo tapi entah kenapa suara gue seakan hilang tertelan hembusan angin gunung. Saat itu gue merasakan rasa putus asa yang teramat dalam karena merasa telah kehilangan pegangan sahabat gue sendiri. Gak ada yang harus gue perjuangkan kembali. Walaupun impian menggapai puncak bersama sahabat seperti cerita novel 5cm melekat erat dalam benak gue. Sudah bisa sampai semeru pun cukup mampu mengobati keinginan gue selama ini. Tapi apa perlu gue memaki lo dan menyalahkan keadaan?

Gak!! Sama sekali gak perlu. Kehidupan itu terus berjalan dan gue juga harus menerima setiap perubahan yang ada di sekitar gue termasuk lo. Gue gak mengerti kenapa gue bisa merasa seperti ini. Apakah lo merasa gue berlebihan? Terserah lo. Karena menurut gue kita memiliki sudut pandang yang berbeda. Tapi inilah gue, gue yang gak bisa menyimpan semuanya dari lo. Lo tahu kenapa gue lebih memilih berjalan sama mas polet daripada lo? Karena gue gak mau menunjukan rasa ini sama lo. Gue lebih baik menghindar karena seperti yang gue bilang sama lo, lo seperti memiliki kehidupan lain yang gak bisa gue sentuh. Tapi gue terus bertahan memahami apa yang sedang terjadi. Gue gak mau menghancurkan persahabatan yang telah terjadi selama angka kesayangan lo itu.

*ditulis tanggal 22 juli, pertengahan bulan kelahiran kita

Rabu, 02 Mei 2012

trip to mountain gede --Mengenaskan dan tak terlupakan-- belajar sabar


hidup itu penuh pilihan dan pilihlah jalan sesuai hati kita, begitu ucapan orang bijak kepadaku. memilih pendakian di gunung yang cukup lama kunanti dengan gunung yang baru diperkenalkan padaku beberapa saat cukup membuatku bimbang. sikunir atau gede??
alhasil pilihanku jatuh pada gunung gede. gunung dimana soe hok gie selalu menginjakan kakinya di sana. menghabiskan masa mudanya sambil menghilangkan penat dari keruwetan birokrasi pemerintah yang tak pernah ada habisnya.
perjalanan pun dimulai dari jam 18.30 tepat tanggal 5 april. sunu menjemputku di kontrakan dengan semua barangnya yang sudah berjejal di dalam carrier. aku dengan semua kebutuhan yang kurasa cukup sampe tiga hari ke depan sudah siap. kami langsung menuju stasiun poncol dengan menggunakan motor sunu. demi mengirit dan memudahkan kami pulangnya kembali dari jakarta. sesampainya di stasiun kami pun kalang kabut karena bunyi sirene kereta telah berkumandang dan uang parkir motor kami keluarkan sebanyak 25ribu untuk 5 hari kedepan. kami pun segera berlari mengejar kereta. dua orang temen sunu (mas ridho dan badarudin) telah menunggu di depan pintu masuk dan segera memberikan tiket masuk kepada petugas sesaat melihat kami mendekat. jadilah perjalanan empat orang anak muda dengan niat masing-masing dan tujuan yang sama hahhaha...
jam 3 pagi kami sudah sampai di stasiun jati negara. menurut panitia, itu stasiun terdekat dari beskem panitia. kami pun sedikit linglung dengan arah rute beskemnya. karena penjelasan yang kami dpat dari panitia belum cukup meyakinkan kami. kami pun coba menghubungi panitia dan rombongan rahma temanku yang juga ikut acara ini di jakarta. sayang, karena jam segini waktu paling enak buat menjelajah dunia mimpi maka tak ada satu pun yang terbangun dengan dering telepon. alhasil kami menyerahkan semua nasib dengan rute yang diberi panitia. kami pun menaiki metromini 506 dengan harga 2ribu dan berhenti di pangkalan terakhir. dari situ kami mulai kebingungan untuk melanjutkan perjalanan karena panitia hanya bilang untuk naik bajaj dan lurus terus sampe beskem. waktu masih terlalu pagi untuk jam operasional bajaj kami pun mengikuti peruntungan dari feeling masing-masing dan terus berjalan hingga berada di kecamatan cakung. kami pun semakin pusing karena perjalanan kami bukan menuju cakung melainkan pondok kopi. salah jalaaaannnn >.<
akhirnya karena badan yang sudah tak bisa diajak jalan lagi dan harus cepat sampai di beskem, mas ridho dan badar pun bertanya dengan orang sekitar alamat beskem jejak. ternyata eh ternyata kami telah kelewatan saat naik metromini tadi dan harus berjalan sekitar 5 km hingga menemui bioskop buaran. sayang, kesulitan tidak berhenti sampai di situ saja. kami masih bingung mencari tempat yang dituju. maka saat bertemu dengan halte, kami memutuskan untuk menunggu sambil kembali menelpon rahma. jam 6 lewat rahma baru bisa dihubungi dan menghampiri kita beberapa menit kemudian.
cerita kupersingkat hingga keberangkatan yang kami lalui dengan mobil tronton ABRI. tiga tronton sekaligus dalam satu perjalanan. luar biasa ^^.... *prokprokprok

sesampainya di beskem gunung putri kami pun packing ulang sambil mengisi persediaan air. packing sudah, semua barang siap tinggal foto-foto. cheersss...


perjalanan sesungguhnya pun dimulai. awal mula jalan seneng, ngos-ngosan dikit karena gak pernah olahraga. tapi masih tahan. biar gak kerasa banget nafas yang keseret-seret, aku coba ngobrol sama mas fajar, temennya mas ridho yang ketemuan langsung di beskem jejak. cuma ngobrol sebentar tapi malah tambah ngos-ngosan. oke, diam saja hahha..

lama kelamaan langkahku berjalan lambat. formasi yang tadinya di awali badar, aku, mas fajar, mas ridho lalu ditutup sunu jadi berubah menjadi badar, mas ridho, mas fajar, aku lalu sunu. padahal kondisi masih di perkebunan. baru sebentar udah kacau formasi jalannya. di tengah perjalanan aku berhenti untuk sekedar foto pemandangan sekitar (biar gak ketahuan capeknya hehe..). mereka bertiga di depanku sudah terlampau jauh kira-kira 10 meter dariku. aku mulai berusaha mengejar tapi apa daya, mereka seperti kebut gunung dan aku merangkak gunung. kacau >.<

jalan, berhenti foto-foto lagi hingga akhirnya berjalan bersisian dengan sunu yang tadinya terlampau jauh dariku. bosan jalan sendiri pikirku. sampai di track yang seperti tangga, sunu mulai mengeluh dengan kakinya yang suka kram sendiri. aku sabar nunggu. dia jalan aku lebih cepet lagi jalannya sampai akhirnya jarakku dan sunu mencapai 20 meter dan dia tak terlihat. oke, aku tunggu karena gak ada barengan lagi yang aku kenali. satu menit, lima menit hampir sepuluh menit lebih kagak juga nongol. aku pun mulai SKSD sama kelompok lain. melas-melas kehilangan temen jalan dan ngintil siapapun yang ada. semua berjalan normal sampai akhirnya jam menunjukan pukul 7 malam. semua kondisi gelap dan aku masih ngintil kelompok lain. aku mulai ngerasa ada yang gak beres dengan tubuhku. aku geleng-geleng kepala, mencoba positive thinking tapi ternyata benar aku sakit. masuk angin di gunung gak banget sumpah. pengen muntah gak bisa dan ini nyiksa. mau ngeluh sama siapa?? mau minta tunggu sama siapa?? mereka yang aku intilin bukan siapa-siapa. yang lebih benar adalah aku bukan siapa-siapa mereka. kenal pun enggak, hanya sedang dalam perjalanan yang sama gak lebih. aku mencoba tahan. perjalanan ganti orang-orang yang aku intilin dari panitia sampai terakhir wahyu, salah seorang peserta yang setelah mengobrol ternyata dia tinggal di belakang penjara cipinang. perjalanan terberat ada saat jam menunjukan waktu pukul 9 malam. aku semakin gak bisa nahan rasa mual ini dan sialnya gak muntah-muntah. orang yang kutemui di jalan menyadari apa yang sedang kualami. mereka membantuku sebisanya dari mulai ngasih vitamin C, kurma sampai rela menemani kujalan. pukul setengah 11 aku mulai putus asa. aku memutuskan untuk berhenti dan menyuruh mereka melanjutkan perjalanan tanpa aku. biar aku menunggu sweaper aja, jawabku kala itu saat ditanya. awalnya mereka menyetujui keinginanku dan mulai melanjutkan tapi hanya berselang dua puluh detik hingga mereka berpikiranan bahwa keinginanku untuk tinggal sendiri tanpa teman adalah bodoh. mereka memintaku tetap melanjutkan perjalanan walau pelan-pelan saja. sebenarnya bukan tanpa alasan aku memilih keputusan tadi. aku tahu mereka merasa terbebankan dengan kondisiku yang buruk ini. akhirnya aku mulai berjalan lagi pelan-pelan tapi kesel. temen-temenku dimana semua?????????? sunu gak nyampe-nyampe dan ketiga cowok yang berjalan duluan udah gak ketahuan lagi kabarnya. rahma dkk apalagi. hedeh....
jam sebelas kami bertemu dengan panitia. panitia bilang bentar lagi nyampe dan satu kelompok yang berjalan denganku dan wahyu mengikuti langkah panitia. aku dan wahyu semakin tersudutkan di belakang dan kehilangan jejak lagi. alhasil satu jam berikutnya kami hanya berdua. wahyu yang juga udah gak kuat lagi berjalan sama lambatnya kayak aku. lima menit jalan sepuluh menit tidur di jalan dan terus berulang hingga sampai di hamparan padang edelweis. aku mulai bernafas lega, ini tandanya waktu untuk merebahkan badan tak berlangsung lama. tapi ternyata aku salah. hamparan padang edelweis terlalu luas. dan kami berdua tidak pernah kesini. panitia pun tak jelas dimana keberadaannya. kami mulai teriak memanggil-manggil. tapi semua itu sia-sia, suara kami hanya dijawab gemaan. dan ingin rasanya aku menangis. pengalaman macam apa ini????
aku mulai berkeliling dari bawah, naik ke undakan bukit turun lagi ke dekat aliran air hingga bertemu dengan salah satu panitia bernama alex. dia juga tampak bingung dengan keberadaan temannya. kondisi juga cukup ramai, ada anggota pendaki lain yang mendirikan tenda di situ dan banyak sehingga semakin sulit membedakannya. waktu yang sudah larut semakin menyulitkan semuanya. kami pun beristirahat di sekitar aliran sungai kecil. mereka berdua menawariku makan, kutolak halus. lambungku gak bisa menerima makanan. sepuluh menit istirahat, aku mulai menggigil dingin. angin yang kencang dan uap air yang naik dari aliran air sungai menambah suasana dingin kala itu. kami pun mulai mencari lagi. mereka berjalan di depanku. aku mulai terseok dan terseok melangkahkan kaki lemahku. hingga semuanya berakhir, rasa mual itu berakhir dan aku berhasil muntah. pahit sekali ...
alex yang prihatin dengan kondisiku mulai menuntunku. memperhatikan setiap langkahku dan berharap menemukan kelompokku secepat mungkinmenghindari kemungkinan terburuk lainnya. selang sepuluh menit aku pun kembali meneriaki semua nama. "Mas Ridho, badar, mas fajar, rahmaaaa..."
terdengar sahutan dari salah satu tenda dan itu adalah suara sahid salah satu teman rahma. aku yang sudah tinggal 15 % kekuatan langsung membanting tasku begitu saja di luar tenda, membuka cepat sepatuku dan masuk ke dalam tenda. sahid pun membuatkan makanan dan minuman hangat. setelah semua kumakan, aku pun merebahkan tubuhku. terlelap.
jam setengah 8 aku mulai membuka tendaku. kondisiku sudah kembali pulih. sahid dan sosyi yang menjadi teman tidurku malam tadi, mulai terbangun dengan gerakanku. aku mulai menanyakan keberadaan yang lainnya. sahid pun menjelaskan rahma, kiki dan kohar beserta ketiga cowok temanku itu berada jauh dari tempat sahid mendirikan tenda. sahid pun berinisiatif memanggil mereka sembari mengisi air yang habis di sungai kecil tadi malam. aku mulai memasak minuman hangat dibantu rosyi. selang bebrapa menit saja mereka datang. aku pun menggebu-gebu menceritakan kondisiku kemarin malam. mengenaskan pendapat mereka. tak lama kemudian sunu datang, ternyata ia malah baru sampai jam 3 pagi tadi dan menumpang di salah satu tenda peserta. kami pun mulai memasak. dari sop kebanyakan bakso daripada sayurnya, ikan asin terenyah sampai nasi yang pulen tiada bandingnya bikinanku*lebay mode on.


masak-masak sudah, makan pun udah sekarang poto-poto lagi. kegiatan hari ini hanya dihabiskan untuk menikmati alam dan makan. bayangkan, aku sehari bisa makan 5 kali makan. drastis dan brutal hahhaha...
makan pertama adalah makan spagetti punya sunu, setelah dia kelaparan menunggu nasi yang lama matangnya. makan kedua, makan nasi sop dan ikan asin sepiring berempat sama mas Ridho, mas Fajar dan Badar. so sweettt..
makan ketiga adalah makan mie setelah sempat tertidur sebentar siang harinya (kali pertama di gunung ada istilah tidur siang). makan keempat adalah makan makaroni punya sunu di sore hari dan terakhir makan nasi goreng dua rasa yang enaknya bukan main. brutal memang tapi semua makanan tidak bisa saya tolak hehehe...
di sore harinya panitia mengadakan pembagian doorprize dan aku dapat celana. aseeekkk..
lebih asek lagi karena dari 90 lebih peserta hanya 25 orang beruntung yang mendapatkannya. dan yang terberuntung adalah salah satu peserta dari bandung, dia dapat sepatu yang harganya melebihi harga yang harus ia bayarkan untuk bisa ikut acara ini. selamat boss
tak banyak yang bisa dilakukan tapi tak banyak yang harus disesalkan. kegiatan hari ini hanya mengagumi keindahan padang edelweis yang walaupun mekar pun belum tapi tetap memesona. sungguh ^^
keesokan paginya jam 5 kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju puncak. hanya butuh 45 menit dan puncak sudah di depan mata. hebat kawan sungguh...
aku sampai rela membiarkan semua teman-temanku sibuk dengan masakan paginya sedangkan aku menikmati keindahan semuanya. menyimpan sebanyak mungkin gambaran dunia kedamaian seperti yang kulihat pagi itu. potrait puncak yang damain tanpa semua keruwetan. aku seperti menumpahkan isi hatiku. tertawa dalam hati sendiri, menangis dalam hati sendiri dan berbincang dengan alam lewat hembusan angin paginya. tak lama memang karena semua mulai mengganggu meditasiku pagi itu. mulai dari poto paparazi hingga diajak ngobrol. hilang sudah keinginan untuk sendiri. akhirnya aku mulai menyatu dengan mereka ketika makanan matang. menghabiskan makanan yang banyaknya tak bisa dihabiskan sepuluh orang. setelah diberitahu panitia bahwa perjalanan kita nanti akan melewati air terjun, kami pun mulai melanjutkan perjalanan. sesekali berpoto dan berlari mengejar waktu agar bisa lebih lama menikmati kegiatan terakhir perjalanan ini. kami melewati jembatan setan, air panas dan bertemu dengan air terjun setelah berbasah-basah ria karena diguyur hujan diperjalanan.
tak kalah indahnya air terjun dengan puncak. semua membawa kedamaian di hatiku yang telah lama gersang. poto-poto lagi. dan batre camera digitalku habis saat itu juga. camera digital rahma ikut-ikutan. tinggalah kamera sunu yang belom terpakai, sayang yang bawa kameranya hilang. badar dan mas fajar gak jelas keberadaannya. capek liat pemandangan yang gak bisa lagi diabadikan di kamera yang udah minta istirahat semua, kita pun kembali ke pos pancayangan tempat semua beristirahat. dan mulai melanjutkan perjalanan. perjalanan dari puncak menuju beskem cibodas menghabiskan waktu hampir 7 jam setelah ditambah waktu refreshing di air terjun. cukup lama untuk jalur turun sebuah gunung. sesampainya di beskem aku pun mandi di sebuah masjid di sana. segar rasanya setelah tiga hari tidak mandi. dilanjutkan makan, mencharge handphone dan membalas semua sms yang terhambat masuk karena sinyal yang jelek. karena kami memesan tiket kepulangan ke semarang untuk hari senin maka diputuskan untuk menginap di beskem jejak sehari. kami naik tronton urutan terakhir setelah menunggu setelah menunggu salah satu peserta yang memiliki bobot badan berlebih malah sangat berlebih sampai beskem cibodas jam 12 malam.
esoknya kami menghabiskan waktu dengan menonton film the raid di bioskop buaran dan barulah pulang menuju semarang.
yihaaaaaaaaa....