Selasa, 03 Juli 2012

Kelabu, Itu Kamu


 

Kelabu,

Langitku kini begitu..

Tak ada yang baik, tak ada yang buruk, semua kelabu..

Bahkan aku tak tahu apakah aktivitasku ini menyenangkan atau tidak..

Menyakitkan atau tidak, semua samar..

Sekejap baik-baik saja lalu buruk seketika..

Tak bisa ditebak..

 

Malam menjemputku dalam diam..

Dingin membekukan indera perasaku..

Kelabu malam ini membutakan mata hingga hatiku..

 

Aku lupa kapan terakhir kali berada di posisi seperti ini..

Di tengah badai yang kapan saja bisa menelanku bulat-bulat..

Di tengah arus yang menghanyutkan..

 

Let it flow..

Salahkah pengertianku akan untaian kata itu?..

Hingga kini aku diam tak berdaya dibawa arus seperti ini..

Menikmatinya dan disakitinya dalam satu waktu..

Minggu, 01 Juli 2012

benarkah kata let it flow?

 

Belakangan ini kata entahlah terlalu banyak melingkupi kehidupanku. Entah lah entah lah. Hingga aku lelah, apa benar hatiku berkata entahlah. Hingga aku buta apa sebenarnya kata “entahlah”. Hingga aku lupa apa benar hatiku yang berkata entahlah atau bukan.

Semuanya begitu melenakan. Terlupa. Atau bahkan sengaja kulupa.

Kini aku berperang dalam hati. Apa benar yang kulakukan. Apa benar yang dia katakan. Apa aku tidak sedang berjalan dalam api yang terus membakar diri. Entahlah.

Dia memanjakan aku meladeni. Dia memberi perhatian aku mengiyakan. Dia mendoakan aku mengamini. Lalu bagaimana nasib hati di ujung sana. Hati yang kusimpan hanya untuk kekasih hatiku seorang. Hati yang dia simpan hanya untuk wanitanya.

Aku tak tahu sungguh. Let it flow. Aku hanya mengikuti alur. Deras sekali bahkan dahan pohon kokoh pun tak sanggup menopang tubuhku. Aku terhempas dalam permainan.

Bodohnya, aku menikmati semua arus.