Kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan
waktu berharga kamu? Buat aku itu menyakitkan. Ya, aku telah kehilangan banyak
waktuku. Waktu menjelajahi alam setiap weekend, waktu berkumpul komunitas
setiap weekend, waktu jalan-jalan sekedar cuci mata pas weekend. Argghhh,
kenapa semua harus dilakukan setiap weekend sih? Jawabannya sebenarnya gampang.
Karena Cuma waktu itu doang, semua orang bisa berkumpul dan memiliki waktu
luang.
Tapi tunggu deh. Coba pikirin
jika kalian kehilangan waktu yang setiap orang lain itu punya? Gimana rasanya? Waktu
yang semestinya bisa kamu manfaatin buat kumpul sama banyak komunitas? Waktu yang
bisa kamu gunakan untuk kumpul sama temen sekedar cuci mata atau waktu buat
naik gunung dan menjelajahi waktu yang lainnya? Aku ngerasa waktuku terenggut
semua. Aku yang harus merelakan weekendku untuk sekedar mengumpulkan
pundi-pundi uang yang tidak seberapa hasilnya.
Kamu tahu apa yang paling
membuatku sedih? Aku terlihat amat bodoh sekarang. Aku terlihat yang paling
cupu. Terlihat yang paling tidak dewasa dan terlihat yang paling tersingkirkan
di antara temanku yang lain. Semua karena waktuku bersama mereka hilang begitu
saja.
Sebenarnya aku bisa saja memilih
untuk tidak kehilangan waktu luangku. Tapi, aku akan terlihat lebih egois dari
yang lain. Aku akan meninggikan kepentinganku di atas kepentingan orang lain. Lalu,
apa aku masih terlihat tidak dewasa dengan alasan ini? Ah, sungguh ini
menyulitkan. Dari sekian dampak yang terjadi akibat aku kehilangan waktu
berhargaku adalah aku tidak dewasa dan semakin terlihat seperti anak kecil
karena jarang kumpul sama orang banyak. Aku terlihat kekanak-kanakan karena tak
meluangkan waktu untuk sekedar sharing dengan yang lain. ya, udah sih kalo kumpul please pake banget jangan weekend. enggak ngerti apa gue gak ada waktu??? arggghhh.. gak ada yang sependapat gue.
Aku pikir aku terkadang sharing,
berbagi pengalaman dan banyak hal lainnya menggunakan media yang lain tanpa
pertemuan. Tapi kenapa aku masih terlihat seperti anak kecil? Ah, ini sungguh
menyebalkan. hei, mungkin aku memang tidak sedewasa yang kamu pikir. Menyesalkah???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^