Alone as usual
Seperti itulah kutuliskan status
dalam media socialku. Aku sendiri. Tapi kali ini lebih terasa kalau aku
terasingkan. Aku sudah kehilangan banyak hal. Kehilangan renyah tawa
orang-orang yang kusebut teman. Aku kehilangan tangan yang dulu hangat padaku. Kehilangan
semuanya. And now I’m alone.
Siapa bilang wanita itu pintar
multitasking? Aku yang bakalan pertama kali berdiri di bagian depan kalo ada
orang yang memaksa pada pendapat seperti itu. Aku tak merasakannya. Aku hanya
bisa fokus pada suatu hal dan kehilangan banyak hal. Aku kehilangan renyah tawa
teman-temanku ketika aku menyelamatkan tangan hangat itu tetap di dalam
genggamanku. Kini mereka menjauh, lebih tepatnya sudah tak lagi serenyah dulu. Mungkin
sudah melempem seperti astor di ruang dengan banyak udara.
Dulu kupikir aku akan tetap
hangat di musim penghujan ini bersama tangan hangat itu. Tapi aku salah, tak
selamanya dia hangat. Karena ia sudah terpengaruh dengan dinginnya malam. Hujan
yang terus menyerbu bumi dengan serdadunya jelas membuatnya berubah. Ia berubah
atau aku sendiri yang membuat perubahan itu. Entahlah. Aku semakin tak
mengerti. Toh bulan sabit itu telah
menghilang tertutup awan gelap. Badai sebentar lagi kan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^