siapa yang enggak bahagia bertemu
dengan kekasih yang jauh jaraknya. Hubungan jarak jauh bukanlah hubungan yang
mudah. Untuk itu, sebuah pertemuan sebaiknya dimanfaatkan dengan baik
masing-masing pasangan untuk saling mengungkapkan rindu yang menggebu. Tapi apa
jadinya jika ketika pertemuan yang dinanti tiba bukanlah tawa yang ada
melainkan air mata? Apa rasanya jika di detik-detik penantian sebuah imajinasi
liar bermain akan sebuah ucapan manis dan saling memuji malah yang keluar
adalah makian dan caci?
Jawabannya hanya satu yaitu
menyakitkan. Entah sudah berapa banyak air mata yang harus terbuang sia-sia
ketika kamu menyia-nyiakan pertemuan yang kita impikan ini. Pertemuan yang
menjadikan sulit tidur dan wajah senyum senyum sendiri. Sayangnya, semua itu hanyalah
mimpi. Lagi-lagi aku bermimpi bisa menghabiskan waktu sepenuhnya tawa denganmu.
Selalu ada tangis, selalu ada rasa kecewa, dan selalu ada hati yang terluka.
Entah apa yang ada di pikiranmu saat kau melukai hatiku lagi dan lagi.
Entahlah. Aku gak pernah tahu dan gak pernah bisa menebaknya.
Kamu tahu, aku ingin kamu bahagia.
Kamu tahu, aku hanya ingin kamu sehat sampai tua. Kamu tahu, aku hanya ingin
kamu bermanfaat entah untuk dirimu sendiri atau pun orang lain. Tapi rasanya
keinginanku itu sulit sekali tercapai. Kamu selalu menolaknya, selaltu tak
mengindahkannnya, selalu acuh. Bukankah sudah banyak iklan, artikel, bahkan
berita lainnya tentang bahaya merokok? Bukankah kamu juga sudah tahu persis
buruknya jika kau mencintai kegiatan itu? Tapi kenapa masih kau lakukan?
Aku tidak ingin mencampuri pribadimu.
Aku tidak ingin membatasi dirimu. Aku hanya ingin kamu mencintai dirimu sendiri
karena dengan begitu aku sadar kamu bisa mencintaiku dengan baik. Kalau dengan
dirimu sendiri yang setiap hari kamu bawa dan rasakan tidak kamu cintai, lalu
bagaimana dengan aku yang jauh darimu? Bagaimana dengan aku yang bahkan kamu
masih menebak-nebak bagaimana aku sebenarnya?
Bukankah kamu tak ingin melihatku
menangis? Bukankah kamu jengah dengan setiap amarahku? Tapi kenapa selalu kau
buat hatiku sakit? Senangkah kamu sebenarnya dengan hatiku yang semakin hari
semakin rusak karena ulahmu? Huft..
Kalau kamu ingin aku berhenti
menasihatimu. Ingin aku berhenti menceramahimu tentang kesehatan. Aku akan
berhenti. Itu berarti aku akan mengurangi rasa cintaku karena cinta itu berarti
peduli. Karena cinta itu berarti mengasihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^