Minggu, 04 Maret 2012

Insomnia is complicated

 Guys, hari ini kesan begadangku penuh complicated. Gimana tidak isi chat yang semula hanya bercandaan berubah serius dan perasaan campur aduk.

begini awal mulanya
aku : bole..bole..bole, ngambek mulu nih, nanti aku cari cowok laen loh di sini, banyak yg baik2 sama aku, boleh ya??
dia : tegaaaa
aku : TTM aja boleh?
dia : tegaaaa
aku : temen boleh?
dia : emg syg lg pdkt ma seseorg yaa???ko gtu seh yank.
dan bla..bla..bla laennya
hingga akhirnya
dia : jd maksdnya ap seh syg,,klo g mau hub kit diterusin yaud kjr dy..dr pd ak cemburu n cinta brtepuk sblh tgn..mending kita udhan aj
aku : sekarang aku tanya deh sama kamu, emang kita kapan mulainya? dari awal kan kamu sendiri yang bilang jalani aja . aku jadi bingung
dia : yaud kita mulai dr skrg catat jam 03.00 yyaaa..kita resmi pacaran,,gmn???



Sontak aku kaget dengan balasannya. pacaran? whatt??
Dengan memutar otak, mutar badan sampe guling-guling tanpa ngakak aku berpikir keras. Jujur aku gak mau terlalu cepat mengambil keputusan. Aku puter-puter jawaban dia semoga dia gak pusing. Aku tahu dia geram di ujung belahan sana. Hingga akhirnya aku katakan tidak... *maaf banget

Di sini akan aku jelaskan kenapa, mengapa dan gimana..
Pertama-tama aku nolak bukan karena tanpa alasan. Tapi semuanya beralasan.
Kedua karena masa silam
Ketiga dari pemikiran

Oke-oke aku jelaskan dengan baik.
Kami baru beberapa bulan ini kenal. Baru sekali ketemu dalam intensitas seharian penuh. Berkabar pun jarang. Sekalinya berkabar tak pernah kami bercerita siapa diri kami, bagaimana kami dan lingkungan kami. Lalu bagaimana kami bisa saling mengenal??
Dia sudah menyapaku dengan kata sayang, ayank, cinta dan semua panggilan sayang lainnya. Oke fine, aku gak peduli. Tapi sekarang dia dengan mudahnya minta aku meresmikan hubungan kita. Hello....

Tentang masa silam itu..
Sebenarnya aku tak ingin mengingatnya. Tapi okelah kini kuceritakan biar semua jelas. Beberapa tahun yang lalu aku menjalin hubungan dengan seorang lelaki sunda sama seperti dirinya. Mengenalku hanya beberapa minggu saja dan menembakku. Aku yang kala itu duduk di bangku SMA kelas 1 entah bodoh atau terlalu polos dan lugu serta unyu mengiyakan langsung. Kalian tahu? Aku belum pernah sekali pun ketemu dia. Kami mengenal lewat ponsel saja. lewat suara dan tulisan. Bisakah kalian menebak lama pacaran kami??
Aku yakin tidak. Karena kita hanya berpacaran kurang dari seminggu. Dia berbeda. Cintanya terasa datar buatku. Pacaran malah membuat kita tak saling mengenal dan aku muak. Sebenarnya aku ingin memutuskannya setelah tiga hari berpacaran tapi aku menunggu dia berubah. Pada akhirnya nothing..

Belajar dari kisah lama, aku tak ingin terburu-buru menjalin kisah. Aku sudah memasuki kepala dua beberapa bulan lagi. Aku harus lebih bijak dan arif dalam bersikap. Dalam mengambil keputusan pun harus dipikir masak-masak sampe gosong kalo bisa. Aku tak ingin mengulangi kebodohan yang sama. Karena orang yang bodoh adalah orang yang tidak belajar dari pengalaman yang ada.

Aku ingin kami saling mengenal terlebih dahulu. Ingat, penolakan bukan berarti memutuskan tali pertemanan. Karena teman bagiku lebih berharga dari pacaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^