Jangan khawatir
sayang. Aku di sini baik-baik saja dan pertapaanku tidak akan membuat hubungan
kita berubah. Masih akan sama seperti sebelum malam itu. Aku hanya ingin
sendiri. Hanya ingin berpikir dengan kepala dingin tanpa menyalahkan siapa pun.
Tak ada
yang salah dalam hubungan kita. Aku hanya ingin mencerna kata-katamu dengan
bijak. Bukankah memang tidak ada yang mengkhianati satu sama lain? Itu hanya
permasalahan masa lalu bukan? Aku percaya kamu seutuhnya. Kamu tidak akan
menyakitiku.
Enggak munafik.
Aku cemburu sama wanita itu. Cemburu sama pesan singkat kamu yang intens. Hemm..
mungkin benar kamu lupa menghentikan pesan yang kamu sudah rancang secara
otomatis dikirim tiap malam pada saat itu. Tapi bukankah semestinya kamu
menghindari hal-hal yang seperti ini sebelum hubungan ini resmi. Kamu seperti
tidak ada respectnya sama sekali sama aku. Huft
Ya, mungkin
benar kamu lupa. Manusia tempat salah dan lupa bukan? Aku hanya.. Huft, maafkan
aku..
Aku juga
wanita biasa yang tak bisa menerima kehadiran orang lain di dalam hubungan kita. Aku begitu percaya denganmu.
Semua tanggapan miring tentang kamu, tentang hubungan jarak jauh kita, selalu
aku tepis. Lalu bagaimana cara aku menepisnya kalau ini yang terjadi. Plis,
jangan pernah merusak kepercayaanku
Stoppp it
Dilaaaaa...
Bukankah aku
tidak ingin menyalahkan siapapun di awal tulisan ini. Maaf aku tidak fokus.
Aku amat
mencintaimu, sayang. Itu kenapa aku ingin bertapa sehari saja untuk menenangkan
emosi yang membara ini. Aku takut kalau berbicara malah salah. Plis, hargai
keputusanku. Jaga kesehatanmu baik-baik ya. Aku enggak mau denger kabar buruk
karena ini. Miss you, honey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^