Ternyata
sedikit banyak pembicaraan mengenai jodoh itu mengusikku..
Entahlah
siapa yang Allah kasih untuk jodohku kelak. Entah dia yang sudah terlihat di
pelupuk mata atau bahkan orang yang sama sekali belum pernah dipertemukan
denganku.
Yang
pasti pernikahan itu akan berlangsung di kala semua restu dari keluarga kudapatkan
serta kelulusan kuliahku.
Aku
mungkin tidak meminta banyak dari kamu wahai calon suamiku kelak, siapapun itu,
bagaimanapun wujudmu atau apapun pekerjaanmu. Yang ku pinta hanyalah,
Duhai calon Suamiku…
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.
Duhai calon
suamiku...
Bila nanti kita
bangun rumah tangga dan di sana kulakukan sebuah kesalahan. Aku mohon engkau
mampu menasehatiku dengan baik dan mengajarkanku pada kebaikan.
Sadarkah engkau
bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu
bahwa hanyalah Allah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya
menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak
pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau
mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah berusaha taat kepadamu.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.
Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.
Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.
Engkau
yang nanti menjadi teman hidupku. Sepatutnya engaku yang imannya lebih baik
dariku. Agar aku bisa kau tuntun menuju syurga. Agar nanti kita memiliki
anak-anak yang soleh dan solehah berkat kemuliaanmu.
Siapapun
calon imamku kelak. Aku menunggumu di sini. Di tempat ku berdiri mengharapkan
jodoh yang terbaik akhlak serta perilakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^