Hei kamu...
Aku cinta banget sama hari selasa
Tapi kenapa kabar tentang kamu kudapatkan
di hari selasa saat senja
Saat-saat paling menenangkan buat
hidupku
Seketika tubuhku panas mendengar
kabar itu
Hei kamu...
Teruntuk tanah yang masih basah
akan tangisan
Sampai hari ketiga kepergianmu pun
tangisku tak pernah berhenti
Rasanya percaya pun tidak meski
kutahu bunga bertaburan segar di tanahmu
Hei kamu...
Teruntuk nisan yang belum sempat
kusentuh
Namamu tergores indah di situ
Kenapa kepergianmu begitu cepat
Meski kutahu kamu lebih baik pergi
bersama para bidadari daripada menahan segala komplikasi
Hei kamu...
Orang yang pernah kutitipkan cinta
meski sebentar dan aku menyerah
Menyerah karena aku memang tak
pernah pantas untukmu
Bidadari syurga yang pantas mendapatkannya
Hei kamu...
Orang yang kusayang sama seperti
sahabatku yang lainnya
Rasanya tak sanggup kehilangan kamu
Biarlah kita tak pernah sama-sama
tahu perasaan kita masing-masing
Biarlah kita saling menyayangi
karena persahabatan
Biarlah semua itu
Asalkan kamu tak pergi secepat ini, aarggghhh
Hei kamu...
Ya cuma kamu
Yang bikin aku nyesek berhari-hari
Yang bikin aku malu di depan
teman-temanku karena kamu menolak cintaku
Tapi kamu yang bisa bikin aku ikhlas bahwa
gak semua cinta terbalaskan dengan baik
Tapi ya cuma kamu yang bikin aku
bisa lebih dekat tanpa cintaku yang dulu kepadamu
Selamat jalan sahabatku...
Sampai berjumpa di kehidupan yang
selanjutnya
Tuhan tahu kebaikanmu
Meski maki-makimu selalu menarik
uratku
Meski cuekmu bikin aku mau lempar
batu
Tapi kebaikanmu menutupi semuanya
Aku bahkan tak ingat kapan kesalku
ada
Yang kuingat hanya kebaikanmu
mempertemukanku dengan cintaku kini
Yang kuingat karena kamu yang
mempertemukanku dengan cita-citaku sebagai penyiar
Yang kuingat cuma kamu yang memudahkan
semua perjalanan travelingku
Senyummu, candamu bahkan makimu
sekalipun tak akan aku lupakan sampe kapanpun
Aku janji