Senin, 24 November 2014

Bingung Mulainya dari Mana





“Bingung mulainya dari mana...” 

Begitulah kalimat pertama yang aku utarakan ketika kamu memintaku untuk menulis lagi. Terlalu banyak yang ingin tertulis. Terlalu banyak yang tersimpan dan terpendam di hati. Mungkin sebagian kamu tahu. Sebagian lagi tidak. Begitu pula aku mengenalmu. Sebagian mengenali dan sebagian lagi masih jadi teka teki.

Dua tahun sudah berlalu. Di acara terspesial kita, kamu pun lupa dan aku tetap memelukmu dengan cinta. Ya, mungkin lelaki diciptakan bukan untuk mengingat hari kapan bersatunya dua cinta. Semoga saja kamu tercipta untuk mengingat setiap memori yang tercipta agar lupa bukan jadi suatu alasan cinta terhapus begitu saja. 

Aku ingat sebuah kalimat. Ketika kamu merasa kesal atau bahkan jenuh dengan pasangan, ingatlah momen terindah yang tercipta di antara kalian berdua. Itu yang selalu aku lakukan belakangan ini. Aku membuka setiap lembaran cerita indah kita. Melihat kembali bagaimana raut wajahmu tertawa. Bagaimana cemberut di wajahku tercipta karena keusilanmu yang tanpa jeda. Atau raut wajah lelah kita setelah seharian mencipta rasa. Namun di balik semua itu, ada cinta yang begitu erat terbentuk.

Aku ingat bagaimana tangan kita saling bepegangan erat meski kini masalah pegangan tangan jadi masalah pemecah di antara kita berdua. Aku ingat bagaimana perjuangan masing-masing dari kita untuk saling menjemput dekapan. Meski kini jarak yang dekat terasa jauh di mata. Pohon yang tinggi semakin kencang diterpa angin, bukan? Ya itulah yang aku tahu. Dan itu pula yang sedang terjadi di antara kita. 

Angin terlalu ribut menerpa kita. Bahkan aku masih menggigil menahan terpaan angin padahal aku sudah mendekap erat di pelukanmu. Semoga ini menguatkan kita. Semoga ini membuat rasa kita semakin terjaga. Semoga saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^