Aku menantimu dengan penuh
kesabaran. Meminta dengan penuh rintihan agar kau datang. Meski aku tahu
kesibukanmu begitu padat. Aku tetap ingin kau ada di sampingku di saat hari
bahagia itu.
Meski kamu menjawabnya dengan
penuh ketidakpastian. Aku tetap menunggumu dengan sabar. Aku berharap kamu
datang meskipun kamu tak datang, aku hanya bisa menahan rindu yang terlalu
menusukku lebih dalam.
Hingga akhirnya aku lelah
menunggu ketidakpastian. Kamu pasti paham betul bahwa aku bukan wanita yang
dilahirkan penuh kesabaran. Namun, di saat aku merasa lelah kamu datang dengan
wajah tampanmu yang selalu aku sayang. Dengan pakaian gagahmu, melangkah
mendekatiku yang baru saja keluar gedung. Aku bahagia kamu datang. Aku ingin
berlari dan melompatmu sambil menarik badanmu dalam dekapanku. Namun aku tahan.
Karena bahagia itu terlalu meluap. Aku ingin melihatmu melangkah. Ah, langkahmu
ringan sekali mendekatiku.
Terima kasih atas sebuah
kehadiran yang sangat kunantikan.