Hubungan kita
seperti percumbuan tanpa henti.
Sedikit yang
tahu tapi membekas sekali.
Aku salah
menorehkan luka pada orang-orang yang kita cintai.
Tapi kamu
menjalani segalanya dengan senang hati.
Sedangkan aku
terkungkung pada penyesalan dan kenikmatan sekaligus.
Menikmati desah
suara kita dalam kegelapan serta keringat yang menyatu.
Kemudian berdarah
seakan habis dihisap dalam satu waktu.
Aku mengecup
bibirmu dengan tangisan yang kau kira sebagai
bentuk gairahku dalam berhubungan.
Aku menangis
dan tersenyum dalam satu waktu.
Dan kamu
bahagia sepanjang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^