Sampai kapan pun kamu tak akan pernah lupa akan luka yang
telah kuberi. Hingga hari ini bahkan kamu menyiram minyak tanah ke tubuhku yang
tak bertulang. Membakar habis semuanya. Aku kehilangan pegangan. Bau minyak
terlalu menyengat. Kamu peduli entah tidak. Kini aku tak bisa membedakan. Aku kini
bukan aku. Aku berubah menjadi wujud yang tak kuketahui. Aku bahkan tak ingat
siapa aku. Tak ingat bagaimana dulu aku. Kau mengubah segalanya. Kau membuat ku
tak yakin dengan diriku sendiri. Aku hilang kesadaran. kamu semakin senang. Entahlah
itu tawaan atau penderitaan. Aku sudah bilang bukan aku tak lagi bisa
membedakan.
Aku ingin hilang. Ingin lenyap dari
dunia yang tak lagi kukenali. Aku mulai membenci hal-hal yang kusenangi dulu. Kamu
mau tau semua demi siapa?
Hanya demi kamu semata. Ya kamu,
lelaki yang menunggu pagi di terminal. Aku tau aku salah. Aku tahu aku hina. Aku
tau aku tak sepantasnya menjadi milikmu. Tapi bukankah itu dulu? Di saat aku
alpa pada kebaikanmu. Alpa pada pengorbananmu. Alpa pada kehadiranmu di setiap
malam-malamku. Dan kamu sudah mengingatkanku cukup keras, tamparan kata-katamu
meluluhkanku dalam sekejap. Semenjak itu aku berjanji menjadi lebih baik,
menjadi yang kau inginkan. Aku ingin kepantasan itu.
Sayangnya semua itu hanya mimpi ku
saja. Angan yang sulit kugapai. Terlalu muluk dan tak bisa tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mampir yuk..
kasih komen, saran, kritik, atau makanan juga boleh
^.^