di mana senjaku yang dulu? sosok orang yang kupuja tiada bandingnya. sosok lelaki yang selalu tak ada dosa di mataku. dialah lelaki yang selalu mengunjungiku tiap bulannya. ke mana kau senja?
itukah kamu? yang kulihat dalam bayangan hitam badai diujung pelita?
kaukah itu? aku seperti tak lagi mengenalmu. kau kini mulai asik memaki. kau yang kini mulai tak sadar dengan santainya berkata buruk tentangku. picik, keganjenan, apa lagi senja?
itukah senja yang ku puja dulu? itukah sosok lelaki tanpa dosa yang dengan keberanian penuh kukenalkan pada ayah dan ibuku. itukah kamu, senja?
kehadiranmu yang kutukar dengan kehilangan persahabatanku. kehadiranmu yang kutukar dengan perhentian hobiku, kehadiranmu yang kutukar dengan perbedaan kepribadianku, kehadiranmu yang kini aku tak lagi melihat siapapun hanya kamu semata. dan kini kau balas semua dengan makian santaimu?
terima kasih senja. aku tak lagi mengenalmu.