aaarghhhhh, percuma aku menulis. toh ujung-ujungnya tak ada benar untukku. selalu aku yang disalahkan. apa kehadiranku di muka bumi ini juga salah? kepada siapa aku harus bersandar kalau tempat terakhirku kau rebut paksa. kau memang ingin melihatku menulis namun selalu saja ada tanya. aku tau aku pernah membuat luka di hatimu. tapi segini hebatkah dendam yang kau simpan dalam jiwamu? siramkan aku minyak dan bakar aku secara habis. jangan kau beri kembang kematian karena aku tak pantas itu.
malam ini, kau hancurkan semua pertahananku. cukup sudah, aku terlalu letih mengobati luka yang kubuat. biarkan, biarkan itu terus menganga. toh kalaupun sembuh masih ada bekasnya.
jangan tanyakan tulisan ini di lain waktu karena aku takkan pernah menjawabnya.